SELAMAT DATANG DI DUNIA-DUNIA KEBENARANKU - Dapatkan berita terupdate dan benar di Dunia-DuniaKu :)

Rabu, 02 April 2014

Ary Ginanjar_24

INTEGRITAS

“Dan (ingatlah) ketika berangkat pagi hari, kau tinggalkan keluargamu mengantarkan orang mukmin ke pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
QS Ali ‘Imran (Keluarga ‘Imran) 3:121

Saya teringat Garuda Sugardo, Direktur Teknik dan Rekayasa Telkomsel, di saat perusahaan tersebut mulai membangun jaringan telekomunikasi GSM. Pembangunannya diawali dari provinsi Bali, sebelum masuk ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Saya menamakannya “serangan Mao Tse Tung”, mengepung dari desa, sebelum menggempur pesaingnya yang telah lebih dulu menguasai bisnis GSM di kota Jakarta.
Masih jelas dalam ingatan saya, saat menemaninya, ia bekerja sampai jam satu malam untuk memeriksa coverage bersama dengan para staf setianya yang sangat militan. Ini sering dilakukannya bersama timnya yang solid. Ketika itu, saya sempat berbincang dengan salah seorang kepercayaannya, Rif’an. Saya bertanya, “Berapa kamu digaji hingga mau bekerja seperti ini?” Rif’an menjawab, “Saya tidak digaji sepeser pun selama tiga bulan ini.” Saat itu, Telkomsel memang baru saja berdiri, tetapi keberadaan mereka langsung menggebrak Tanah Air. Dengan tetap didukung karyawannya yang rela berkorban, akhirnya Telkomsel mampu membuktikan konsistensi perjuangannya dengan brand yang melekat di hati masyarakat dan menjadi yang terbesar di Indonesia.

Ketika sedang berada di ruang Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi) Denpasar, saya mengajukan pertanyaan kepada Garuda, “Mengapa Anda tidak bekerja saja di perusahaan GSM lain yang menawarkan gaji satu milyar rupiah?
” Saya tahu ada yang menawarkan gaji sebesar itu kepadanya. Garuda menjawab, “Saya berada di sini karena tradisi perjuangan Telkomsel.” Subhanallah, hanya itu yang mampu saya ungkap dari hati kecil saya. Saya akui mereka semua memang sangat militan, dan hal itulah yang membuat pesaing menjadi gentar. Sebuah contoh “emotional comitment”.
Dalam waktu singkat, Telkomsel menjadi perusahaan GSM dengan jangkauan terluas di Indonesia.
Mereka bekerja sungguh-sungguh layaknya mengerjakan sebuah tugas suci, dan bekerja dengan hati mereka. Inilah contoh integritas, bekerja secara total, sepenuh hati dan dengan semangat tinggi.
Seseorang yang didorong oleh kebutuhan meraih prestasi, selalu mencari jalan untuk menemukan sukses mereka. Bagi kebanyakan orang, mungkin sukses yang dimaksud adalah uang, namun untuk peraih sukses seperti di atas, uang bagi mereka tidaklah begitu penting dibanding pencapaian hasil kerja mereka. “Uang bukan yang utama bagi saya. Itu hanya cara untuk mengingat dan mencatat keberhasilan. Yang lain menyebutnya sebagai buku rapor,” kata seorang entrepreneur asal California. 2

“Sebab, sungguh, bersama kesukaran ada keringanan. Sungguh, bersama kesukaran ada keringanan. Karena itu, selesai (tugasmu), teruslah rajin bekerja. Kepada Tuhanmu tujukan permohonan.”

QS Alam Nasyrah (Bukankah Telah Kami Lapangkan) 94:5-8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar